Senin, 24 November 2014

Aku dan Kamu.

Aku diibaratkan sebagai manusia dan kamu diibaratkan sebagai burung. Mengapa aku mengibaratkanmu pada sebuah burung? Karena kamu menyukai hal itu.

Jadi ceritanya gini,...
Pada suatu hari, ada seorang cewek kecil sedang duduk di bangku taman. Ia merasa kesepian. Karena hari-harinya hanya dipenuhi oleh kisah hampa yang tidak ada artinya. Ketika dia sedang termenung, ada seekor burung yang jatuh di pangkuannya. Padahal waktu di atas awan, ia melihat burung tersebut sedang terbang beriringan dengan seekor burung yang lain. Tetapi kenapa burung yang jatuh hanya satu? Pikir cewek itu. Ternyata, burung tersebut terluka. Lalu cewek tersebut mengambil burung tersebut dan merawatnya. Ia menutup luka yang ada di tubuh burung itu dengan perban. Ia melakukannya dengan sayang. Selama beberapa hari, cewek tersebut bersenang-senang dengan seekor burung itu. Bahkan sampai berminggu-minggu cewek tersebut bercerita tentang berbagai pengalamannya. Cewek tersebut juga diajak bermimpi untuk terbang. Dan cewek itu merasa sering terbang karena burung itu. Setelah 2 bulan berlalu, burung pamit untuk pergi. Burung itu berkata, “Terimakasih atas semua hal yang kau berikan untukku. Maafkan aku tak bisa bersamamu selamanya.” Cewek itu kaget. Dia tidak menyangka akan ditinggal hewan kesayangannya secepat itu. Dan cewek itu menangis. Sampai satu bulan setelah kejadian tersebut, si cewek masih belum bisa melupakan hal yang membuatnya sakit hati itu. Dan dia hanya bisa menangis.

Nyatanya, pelangi nggak akan permanen. Pelangi hanya datang setelah hujan berlalu tapi sesaat kemudian pelangi akan pergi. Tidak akan menetap di tempat itu. Dia memang bisa membuat orang-orang yang melihatnya menjadi tertarik dengannya, tapi dia tidak akan lama. Dia pasti akan pergi. Entah sekarang atau nanti.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar