Minggu, 11 Juni 2017

Surat Kecil untuk Pisces

Teruntuk,
Pisces II.III


Sebelum aku melanjutkan beberapa kalimat kemudian, aku akan mengatakan; maafkan aku.

Pisces, ada kalanya suatu hal berjalan tak semestinya. Apalagi cinta. Ah, tau sendiri Tuhan berkali-kali membolak-balikkan hati seseorang dalam sekejap. Dan memang hanya Tuhan yang dapat menganugerahi perasaan itu. Akan ada hari dimana dua orang yang dulunya begitu erat, kini kian terlepas. Akan ada rasa yang sering kali bernama nyaman, kini menjadi suatu hal asing dan berujung menjadi biasa.

Pisces, kita adalah dua orang yang tidak ditakdirkan untuk bersama. Karena kita adalah dua orang yang dipersilakan Tuhan untuk saling mendukung, perihal suatu permasalahan yang wajar. Lebih tepatnya, masih dalam tahap pertemanan. Aku dan kamu. Bukan kita. Nah, bukankah selama ini aku sering melukai tanpa henti? Namun kau masih saja disini. Tanpa hilang harap, masih menanti. Dan aku? Berniat untuk pergi. Jangan naif, aku memang perempuan yang tak tau diri.

Terimakasih. Untuk segala rasa yang telah kau kekang selama beberapa bulan terakhir. Mungkin memang ada di kamu, tapi maaf aku hanya sampai pada titik yang sama. Aku pernah mencoba, nyatanya aku tak bisa. Inginku memang bukan kamu, untuk saat ini. Entah nanti.

Pisces, hilangkan perasaan itu di hati. Perbaikilah diri. Jangan mengharapkan sesuatu yang tak pasti. Karena aku juga tak mau menyakitimu lebih dalam dan lebih lama lagi. Ku harap, kamu mengerti. Maafkan aku yang sering kali menyakiti.


Tertanda,
Taurus II.V
------
p.s; mempertahankan sesuatu bernama nyaman, tak semudah yang kau bayangkan. karena di dalam diri ini selalu ada hati yang dikorbankan.

Selasa, 02 Mei 2017

Delapan Belas

Assalamu'alaikum...
Bagaimana kabar?
At least, aku harap kalian tetap baik-baik aja walaupun banyak masalah menimpa. alay. Aku muncul lagi nih jengjengjeng! Dengan hati yang baru, cinta yang baru, cerita yang baru, wajah yang baru pula. Tambah cantik maksudnya, tapi boong.
By the way, post terakhirku kemarin tahun 2014 yak. Dan sekarang 2017.
3 tahun berlalu tanpa ngemyeng sama sekali. Nah ini sekalinya dateng, mau cerita alay.
MULAI YA.
SATU.
DUA.
TIGA.

Pengunjung blog Random tersayang, kan ku ucapkan selamat ulang tahun untuk diriku sendiri yang ke 18 di hari yang cerah pada tanggal 2 Mei kemarin. Semoga semesta semakin merestuiku menyampaikan segala kesah di setiap masalah. Ya intinya, moga tetep bisa sok nulis gini deh. Aku rasa, hari lahirku kali ini agak mengenaskan sekaligus menyengsarakan. Eh sama aja ya. Maksudnya membahagiakan HAHAHAHAHA. Cerita dibawah ini bukan bermaksud untuk pamer atau apa, cuma share cerita aja sih. Buat kenangan juga di tahun-tahun yang akan datang.
Fyi aja, percayalah, setiap kejadian terjadi pada saat aku membuka pintu.

BAGIAN I.
Adzan berkumandang. Saking tidak betahnya aku glundang-glundung di kasur karena jua udah tidur berjam-jam lamanya, aku bangun. NAH seperti biasa, aku langsun cek hape yekan. Matiin alarm, biasalah. EH ADA YANG KIRIM VIDEO. Saking keponya, langsung aku buka nih. Sampe gak langsung sholat. Ternyata Dicky. Pas jam 12.00 coba yang kirim. Di videonyya juga ada jamnya jam segitu. Yaaah, isinya dia say happy birthday gitu lah. Sehabis sholat, mama bilang, "Dek tadi malem ada yang ngasih itu dikasih bawah pintu." Nah loh aku langsung kaget kan, apaan tuh! Pake amplop segala. Kirain bom gitu yakan wkwkwk. Setelah aku buka ternyata...
Ada apaan tuh? Awalnya bingung juga. Kenapa ada orang seiseng itu sampe ngasih itu malem-malem dikasih lewat bawah pintu. Ya untung pintuku ada lowongnya ya, kalo enggak gimana hayo wkwkwk
Isinya teka-teki gitu sih. Sejenis riddle. Tapi nanti ujungnya terbentuk sebuah kalimat. Entahlah, susah dikerjain. Tidak ada nama pengirim juga tapi ku yakin pasti orang itu.

BAGIAN II.
Agak freak nih.
Freaknya gini, satu kelas gak ada satupun yang ngomong apapun coba. Mungkin kebanyakan lupa, tapi si kupret tujuh itu bener-bener diem kan ngeselin yak. Bikin bete sampe jam berapapun. Tau-tau langsung disuruh ke rumah Arista alibinya disuruh ngembaliin buku. Ah anying! Alibinya lagi makan diluar padahal persiapannya belum selesai. Nahloh kasian lu semua.
Pas aku udah dibukakan pintu gitu, lagu Selamat Ulang Tahun berkumandang. Ya siapa lagi kalo bukan kupret tujuh itu.
Mereka yang katanya udah nunggu dari jam 10, tapi aku lama banget datengnya. Mereka yang sebisa mungkin cari jalan dari masjid biar gak ketahuan, dibela-belain sampe bonceng empat. Kebayang gak betapa menjijikkannya bonceng empat?!
Wehehehe tapi sukses kok. Entah diri yang bego, atau emang mereka yang pro. Yang jelas pada tanggal 2 Mei itu tidak ada kecurigaan sama sekali. WUIH.
Alhamdulillah, terimakasih juga buat novelnya. Semoga cerita didalamnya tidak mengecewakan yah.


BAGIAN III.
Lokasi tetap berada di rumah Arista. Tiba-tiba, ayah telfon. VID CALL PULA. Kan ikutan freak yak. Mungkin sekilas conv nya seperti ini...
I: "Ada apa, Yah?"
A: "Cepetan pulang."
I: "Iya, ada apa? Masih di tempat Arista."
A: "Cepet pulang, selak adem" *re: keburu dingin*
I: "Hah? Apanya?"
A: "Cepetan pulang."
Nahloh ayah jawab gitu terus. Kan aneh. Yasudah ku matikan sajalah. Eh tiba-tiba ayah chat, "Dek, motornya mau tak pake." Makin gak nyambung yah?  Bingung? Sama. Beberapa detik kemudian, Mama juga kirim pesan. Intinya sama: AKU DISURUH PULANG. Ok yasudahlah aku pulang dari rumah Arista karena temen-temen lain juga udah pulang.
Selepas aku membuka pintu, lagu Selamat Ulang Tahun berkumandang lagi. YAAKALIII INI SAPA LAGI, batinku. Eh ternyata mereka. Yang pertama aku tanya ke mereka, "Loh, kok ada Adit?" langsung cengo gitu.
Yang termenyebalkan! Pake bilang gabisa kasih apa-apa segala. Tau-tau udah dirumah. Kan agak anjir gimana gitu yah. Alhamdulillah, terimakasih juga buat boneka lucunyaaa.

BAGIAN IV.
Bisa dibilang bagian terakhir. Bagian teranjay. Bagian terembuh.
Setelah makan sama mereka berempat, aku kira penderitaan sudah selesai. Dengan bangga aku berjalan buka pintu sampe rumah. Ternyataaaa!!
Berkali-kali aku mengumpat sambil nangis, anjir!
Yang katanya, "Maaf, aku gak bisa kasih kamu apa-apa." Sampe bikin bt seharian. Makanya aku kacangin juga seharian. Tau-tau udah di rumah. Tidak ada orang terjahat selain Dicky, fix!
DIA ITU BARU PULANG SEKOLAH, GUYS! Masih pake seragam dan betapa tampannya, eh maksudnya buluknya dia.
Hehehehe, alhamdulillah terimakasih mukena, bunganya, rotinya, sama apapun. Semoga pahala mengalir terus sebagaimana air laut yang tidak pernah berhenti untuk menciptakan gelombang yah.



Akhir kata, alhamdulillah.
Aku hanya berbagi sedikit kenangan kepada para pembuka blog Random ini. Semoga kalian tidak merasa apapun denganku xixixi. EH, satu lagi. Alhamdulillah, aku lulus. Sudah bukan pelajar lagi. Mahasiswi nih beerrro!
Terimakasih.
Wassalamu'alaikum...

Senin, 24 November 2014

Aku dan Kamu.

Aku diibaratkan sebagai manusia dan kamu diibaratkan sebagai burung. Mengapa aku mengibaratkanmu pada sebuah burung? Karena kamu menyukai hal itu.

Jadi ceritanya gini,...
Pada suatu hari, ada seorang cewek kecil sedang duduk di bangku taman. Ia merasa kesepian. Karena hari-harinya hanya dipenuhi oleh kisah hampa yang tidak ada artinya. Ketika dia sedang termenung, ada seekor burung yang jatuh di pangkuannya. Padahal waktu di atas awan, ia melihat burung tersebut sedang terbang beriringan dengan seekor burung yang lain. Tetapi kenapa burung yang jatuh hanya satu? Pikir cewek itu. Ternyata, burung tersebut terluka. Lalu cewek tersebut mengambil burung tersebut dan merawatnya. Ia menutup luka yang ada di tubuh burung itu dengan perban. Ia melakukannya dengan sayang. Selama beberapa hari, cewek tersebut bersenang-senang dengan seekor burung itu. Bahkan sampai berminggu-minggu cewek tersebut bercerita tentang berbagai pengalamannya. Cewek tersebut juga diajak bermimpi untuk terbang. Dan cewek itu merasa sering terbang karena burung itu. Setelah 2 bulan berlalu, burung pamit untuk pergi. Burung itu berkata, “Terimakasih atas semua hal yang kau berikan untukku. Maafkan aku tak bisa bersamamu selamanya.” Cewek itu kaget. Dia tidak menyangka akan ditinggal hewan kesayangannya secepat itu. Dan cewek itu menangis. Sampai satu bulan setelah kejadian tersebut, si cewek masih belum bisa melupakan hal yang membuatnya sakit hati itu. Dan dia hanya bisa menangis.

Nyatanya, pelangi nggak akan permanen. Pelangi hanya datang setelah hujan berlalu tapi sesaat kemudian pelangi akan pergi. Tidak akan menetap di tempat itu. Dia memang bisa membuat orang-orang yang melihatnya menjadi tertarik dengannya, tapi dia tidak akan lama. Dia pasti akan pergi. Entah sekarang atau nanti.

Minggu, 22 Juni 2014

Graduation and Farewell Party 2014

Assalamu’alaikum..
Pagi, Siang, Sore, Malam. Entah pada waktu apa kalian baca postingan ini. Kangen kan ya sama aku? Jujur aja deh. Aku seperti bicara sendiri ya. Tapi tak apalah, kita akan pecahkan misteri ini. *ala upin-ipin*

Hae gaessss! Aku mau berbagi cerita sama kalian tentang pelepasanku pada tanggal 15 Juni 2014 lalu. Saat ini, aku resmi lulus dari Sekolah Menengah Pertama dan kemudian lanjut ke Sekolah Menengah Atas a.k.a SMA. Sorenya sebelum wisuda, kita para murid –mantan- kelas 9, gladhi bersih dan pada saat itu aku bener-bener dag dig dug nggak karuan. Padahal yaaah.. cuma gladhi bersih. Belum bener-bener wisuda. Tapi entah deh, aku kan aneh.


Graduation and Farewell Party 2014.

Aku baca kalimat itu di atas panggung. Aku lihat sekelilingnya. Amazing... keren banget! Di sisi kiri panggung, ada gamelan tradisional yang dipergunakan untuk mengiringi setiap jalan murid-murid yang akan diwisuda. Di depan gamelan itu, terdapat tulisan-tulisan dari sponsor yang berjejer-jejer dengan rapi. Tak beda dengan bagian kanan panggung, ada poster bertuliskan “Graduation and Farewell Party 2014” yang berukuran besar sekali.
Kami, para kelas 9, duduk di kursi utama di tengah gedung tersebut. Orangtua/wali kita duduk di sekeliling murid kelas 9. Di bagian kanan dan kiri kami. Lihat di kanan atas! Ada murid-murid kelas 7 yang menyaksikan pelepasan resmi kami. Dan ya, di kiri atas terdapat murid-murid kelas 8. Tapi jika dilihat-lihat, mereka tak lengkap. Mungkin ada urusan yang lebih penting daripada menyaksikan kecantikan dan kegantengan kakak kelas mereka. Hihihi.


Tatapanku terhenti pada tempat duduk yang ada di kiri atas itu. Di deretan para cowok. Ada doi, Guys! Mantan doi lebih tepatnya. Eh, dia tambah ganteng aja sih. Ya ampun makin susah move on deh. Enggg...


Selama 3tahun bersekolah di SMP N 1 Wonosari, kami dipimpin oleh seseorang yang tegas dan disiplin. Pak Bambang Pracaya. Beliau selalu membimbing kami dengan sabar dan menjadikan kami murid yang berguna. Yang di atas ini, fotoku bersama beliau.


Aku juga mempunyai ibu yang luar biasa. Yang menuntunku ke jalan yang lebih baik, yang dengan sabar dan telaten mengajariku, yang juga telah mengajariku arti pentingnya kesederhanaan. I love you, Mom!


Satu lagi nih. Sahabat-sahabat semati segilakuuuuu!! Kita udah bersama-sama selama 3 tahun brooooo. Bakalan susah banget melupakan kalian. Kalian yang hebat, kalian yang jail, kalian yang gila, kalian yang rame, kalian yang kocak, kalian yang pintar, kalian yang cantik, kalian yang cakep, kalian yang bersahabat, kalian yang segalanyaaaaaaa. Girls, boys, sepahit apapun kenangan kita, sejelek apapun perbuatan kita di masa lalu, kita tetap sahabat. Kita tetap pernah dekat. Kita tetap saudara. Walaupun besok bakalan ada jarak yang memisahkan kita, kita tetap harus saling kontak, saling ketemu, saling ngobrol, dan pastinya harus tetap main bareng. Maaf untuk segala kesalahanku. Terimakasih untuk 3 tahun ini, jangan pernah lupakan aku yang muka gelap ini<3 o:p="">


Untuk band kelas kita; SkyEye, yang mempunyai vokalis Adit, gitaris Hubert dan Bintang, bassist Dhatu, dan drummer Dewa, lanjutkan karier kalian. Jangan pernah menyerah sebelum mencoba. Kita akan selalu mendukung kalian!

Intinya, aku dapat pelajaran dari kalian semua yang 3 tahun ini mengisi hari-hariku. I’m sorry and thank you.

Wassalamu’alaikum.