Minggu, 22 Juni 2014

Graduation and Farewell Party 2014

Assalamu’alaikum..
Pagi, Siang, Sore, Malam. Entah pada waktu apa kalian baca postingan ini. Kangen kan ya sama aku? Jujur aja deh. Aku seperti bicara sendiri ya. Tapi tak apalah, kita akan pecahkan misteri ini. *ala upin-ipin*

Hae gaessss! Aku mau berbagi cerita sama kalian tentang pelepasanku pada tanggal 15 Juni 2014 lalu. Saat ini, aku resmi lulus dari Sekolah Menengah Pertama dan kemudian lanjut ke Sekolah Menengah Atas a.k.a SMA. Sorenya sebelum wisuda, kita para murid –mantan- kelas 9, gladhi bersih dan pada saat itu aku bener-bener dag dig dug nggak karuan. Padahal yaaah.. cuma gladhi bersih. Belum bener-bener wisuda. Tapi entah deh, aku kan aneh.


Graduation and Farewell Party 2014.

Aku baca kalimat itu di atas panggung. Aku lihat sekelilingnya. Amazing... keren banget! Di sisi kiri panggung, ada gamelan tradisional yang dipergunakan untuk mengiringi setiap jalan murid-murid yang akan diwisuda. Di depan gamelan itu, terdapat tulisan-tulisan dari sponsor yang berjejer-jejer dengan rapi. Tak beda dengan bagian kanan panggung, ada poster bertuliskan “Graduation and Farewell Party 2014” yang berukuran besar sekali.
Kami, para kelas 9, duduk di kursi utama di tengah gedung tersebut. Orangtua/wali kita duduk di sekeliling murid kelas 9. Di bagian kanan dan kiri kami. Lihat di kanan atas! Ada murid-murid kelas 7 yang menyaksikan pelepasan resmi kami. Dan ya, di kiri atas terdapat murid-murid kelas 8. Tapi jika dilihat-lihat, mereka tak lengkap. Mungkin ada urusan yang lebih penting daripada menyaksikan kecantikan dan kegantengan kakak kelas mereka. Hihihi.


Tatapanku terhenti pada tempat duduk yang ada di kiri atas itu. Di deretan para cowok. Ada doi, Guys! Mantan doi lebih tepatnya. Eh, dia tambah ganteng aja sih. Ya ampun makin susah move on deh. Enggg...


Selama 3tahun bersekolah di SMP N 1 Wonosari, kami dipimpin oleh seseorang yang tegas dan disiplin. Pak Bambang Pracaya. Beliau selalu membimbing kami dengan sabar dan menjadikan kami murid yang berguna. Yang di atas ini, fotoku bersama beliau.


Aku juga mempunyai ibu yang luar biasa. Yang menuntunku ke jalan yang lebih baik, yang dengan sabar dan telaten mengajariku, yang juga telah mengajariku arti pentingnya kesederhanaan. I love you, Mom!


Satu lagi nih. Sahabat-sahabat semati segilakuuuuu!! Kita udah bersama-sama selama 3 tahun brooooo. Bakalan susah banget melupakan kalian. Kalian yang hebat, kalian yang jail, kalian yang gila, kalian yang rame, kalian yang kocak, kalian yang pintar, kalian yang cantik, kalian yang cakep, kalian yang bersahabat, kalian yang segalanyaaaaaaa. Girls, boys, sepahit apapun kenangan kita, sejelek apapun perbuatan kita di masa lalu, kita tetap sahabat. Kita tetap pernah dekat. Kita tetap saudara. Walaupun besok bakalan ada jarak yang memisahkan kita, kita tetap harus saling kontak, saling ketemu, saling ngobrol, dan pastinya harus tetap main bareng. Maaf untuk segala kesalahanku. Terimakasih untuk 3 tahun ini, jangan pernah lupakan aku yang muka gelap ini<3 o:p="">


Untuk band kelas kita; SkyEye, yang mempunyai vokalis Adit, gitaris Hubert dan Bintang, bassist Dhatu, dan drummer Dewa, lanjutkan karier kalian. Jangan pernah menyerah sebelum mencoba. Kita akan selalu mendukung kalian!

Intinya, aku dapat pelajaran dari kalian semua yang 3 tahun ini mengisi hari-hariku. I’m sorry and thank you.

Wassalamu’alaikum.

Jumat, 13 Juni 2014

Memecomik sedang marak..

HELLO EVERYBODY!
Kalian apa kabar? Semoga baik.
Taukah kalian bagaimana caraku mengisi hari liburku? Hayo tebak. Mungkin kalian tau aku itu suka banget narsis, yang nggak tau get out aja deeeeh. Tapi masak iya setiap detik, setiap menit, setiap waktu aku habiskan untuk narsis? Enggak dong ya. Aku juga masih manusiawi. Membantu semua pekerjaan rumah tangga. Namanya juga calon ibu hehehe..
Kalian tau kan sekarang yang marak itu foto apa? Bagi penggila socmed terutama twitter pasti tau. Itu lhooo, ikut-ikutan memecomik. Kalo dulu kan memecomiknya cartoon tuh, sekarang ada orang aslinya loooh.
Dan gilanya, aku juga buat itu.
Mau liat? Penasaran nggak?
Itu memecomikku yang pertama. Sebenarnya, aku nggak cuma buat satu sih. Tapi aib aja mau disebarin. Eh, lagipula pasti nggak ada yang liat kan. Pasti ini aku bicara sendiri. Ya khaaaanz?
Nah ini nih aku coba anti mainstream! Biasanya kan kalau buat memecomik yang genrenya ini. Percakapannya gini...
"Jadi gini..."
"Kamu putusin aku"
"Karena.."
"Ada yang lebih cantik dari aku?"
"Kamu yakin?"
Biasanya, awalnya mereka masang muka culun dengan pakai kacamata dan rambut yang nggak tergerai. Lalu di tengah-tengah, mereka melepas kacamatanya dan mengubah dandanannya. Akhirnya, mereka memang bener-bener jadi cantik. Ada lagi nih...
Yang ngenes sih ini ya. Awalnya sih dikira emang bener-bener jalan sama doi 'pacarnya'. Tapi ternyata, dia hanya sekedar temen jalan. Duh nasib jomblo sih ya...
Kok kayaknya nggak mutu ya? Emang hehe. Habisnya aku bener-bener nggak ada kerjaan sih. Jadi gini nih.
Ada satu lagi nih, yang sering terjadi bagi para kakak yang mempunyai adik yang nakalnya melampaui batas._.

Anyway, besok aku pengumuman nih. Aku punya target yang bisa dibilang tinggi, semoga bisa tercapai. Aamiin. Do'anya dari kalian semua yang baca yaaa..
Sudah dulu ya. Kapan-kapan kalau ada waktu, aku datang lagi dan tak memberi harapan palsu. Hihihi.
GOODBYE.

Kamis, 12 Juni 2014

Untuk ketiga kalinya...

Untuk ketiga kalinya, kau membuatku terjatuh di lubang yang sama. Tidak! Bukan kau yang menyeretku kebawah, tapi aku sendiri yang menuruti egoku. Aku sendiri yang membiarkan perasaan ini mengalir tanpa pernah mencoba menghentikannya. Aku sendiri yang menenggelamkan semua luka buatanmu, lalu memunculkan cinta ke permukaan. Aku yang membiarkanmu melakukan segalanya. Mungkin benar, ini salahku. Tapi jika kau tidak memberiku petasan-petasan harapan itu, aku tak akan terjerat lagi. Namun sayang, perasaanku masih sama dan tak pernah berubah. Aku –bahkan- masih sangat menyayangimu. Aku masih menginginkanmu kembali dalam dekapku. Tak peduli siapa yang sekarang disampingmu, siapa yang tlah memilikimu, siapa yang tlah bercongkol di hatimu, aku tak peduli. Aku hanya menginginkan belaian-belaian kalimat penuh sayang itu kembali meluncur dari bibirmu –walau ku tau itu tak pernah tulus. Dan ya, aku egois. Aku tak boleh menginginkannya. Aku tak boleh membiarkan diriku merasa membutuhkannya. Ini terlalu naif, tidak boleh.

Untuk ketiga kalinya pula, kau melebarkan sakit yang hingga saat ini masih membekas. Kau memasukkan paku-paku tajam yang tak bisa menjamin sebuah hati akan tetap bahagia bila ada diatasnya. Tidak bisakah kau berhenti memberiku harapan? Kenapa kau begitu ingin membuatku menderita? Seolah-olah kau memang diciptakan untuk menyakitiku. Menusukkan pisau tajam di dalam jiwaku. Menginjakkan sepatu duri di dalam hatiku. Memporak-porandakan seluruh isinya. Menjadikan semua berantakan. Kenapa kau melakukannya?


Dan lagi, untuk ketiga kalinya, kau tak pernah sekalipun menganggapku benar-benar ada. Bayanganku tak pernah kasat mata olehmu. Aku hanya angin lalu bagimu. Yang tak terlihat, hanya sesekali terasa. Bahkan menoleh sedikit saja ke arahku kau enggan. Bahkan membalas senyum yang tlah terpeta di wajahku pun kau tak mau. Apa yang sebenarnya kau rencanakan menyangkut hidupku?  Apakah semua sakit yang kau lakukan ini memang bagian dari sebuah ‘rencana’mu? Tidakkah kau lihat keadaanku sudah menyedihkan? Lalu, kau anggap apa semua kenangan yang tlah berlalu itu? Mungkin, aku sekarang hanya sedang bermimpi, dan mencoba ingin terbangun, tapi nyatanya ini bukan sekedar mimpi. Nyatanya kau tlah bersanding dengan orang yang kau nilai cocok sebagai pilihanmu. Nyatanya cintaku dihatimu tlah padam dan tak membara seperti dulu. Nyatanya aku memang tak bisa lagi mengambil alih kemudi hatimu. Nyatanya, kau memang tlah melupakanku bersama dengan kenangan-kenangan di sama lalu. Kapan aku akan sadar bahwa aku tak pernah benar-benar kau jadikan persinggahan?