Teruntuk,
Pisces II.III
Sebelum
aku melanjutkan beberapa kalimat kemudian, aku akan mengatakan; maafkan aku.
Pisces,
ada kalanya suatu hal berjalan tak semestinya. Apalagi cinta. Ah, tau sendiri
Tuhan berkali-kali membolak-balikkan hati seseorang dalam sekejap. Dan memang
hanya Tuhan yang dapat menganugerahi perasaan itu. Akan ada hari dimana dua
orang yang dulunya begitu erat, kini kian terlepas. Akan ada rasa yang sering
kali bernama nyaman, kini menjadi suatu hal asing dan berujung menjadi biasa.
Pisces,
kita adalah dua orang yang tidak ditakdirkan untuk bersama. Karena kita adalah
dua orang yang dipersilakan Tuhan untuk saling mendukung, perihal suatu permasalahan
yang wajar. Lebih tepatnya, masih dalam tahap pertemanan. Aku dan kamu. Bukan kita.
Nah, bukankah selama ini aku sering melukai tanpa henti? Namun kau masih saja
disini. Tanpa hilang harap, masih menanti. Dan aku? Berniat untuk pergi. Jangan
naif, aku memang perempuan yang tak tau diri.
Terimakasih.
Untuk segala rasa yang telah kau kekang selama beberapa bulan terakhir. Mungkin
memang ada di kamu, tapi maaf aku hanya sampai pada titik yang sama. Aku pernah
mencoba, nyatanya aku tak bisa. Inginku memang bukan kamu, untuk saat ini. Entah
nanti.
Pisces,
hilangkan perasaan itu di hati. Perbaikilah diri. Jangan mengharapkan sesuatu
yang tak pasti. Karena aku juga tak mau menyakitimu lebih dalam dan lebih lama
lagi. Ku harap, kamu mengerti. Maafkan aku yang sering kali menyakiti.
Tertanda,
Taurus II.V
------
------
p.s; mempertahankan sesuatu bernama nyaman, tak semudah yang kau bayangkan. karena di dalam diri ini selalu ada hati yang dikorbankan.